ResepMembuat Nata de Coco - Nata de coco merupakan makanan hasil fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylium. Bakteri inilah yang merubah air kelapa menjadi serat selulosa. Berikut resep dan cara membuatnya : Bahan yang diperlukan : Air kelapa 2 ½ liter; Gula pasir 200 gr; Pupuk ZA (urea) ½ sendok makan
Nata De Coco Adalah Warnanya putih bening, teksturnya kenyal seperti jely, dan rasanya segar, itulah nata de coco atau sari kelapa. Nata de coco pertama kali dibuat di Filipina. Dibuat dari air kelapa yang difermentasikan dan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum yang membuatnya menjadi berserat. Nata de coco banyak dijual di supermarket dan toko-toko bahan makanan. Biasanya sudah dikemas dalam gelas atau cup, serta kemasan plastik tebal. Nata de coco yang dijual biasanya dikemas dengan air gula agar lebih awet. Beberapa merk menjual nata de coco dengan menambahkan rasa buah seperti leci, jeruk, stroberi, dan juga biji selasih. Fungsi Nata de coco adalah salah satu bahan makanan yang cocok untuk dessert. Bisa disantap langsung dengan air gulanya, bisa juga ditambahkan ke dalam makanan dan minuman lain. Seperti es buah, es doger, puding, dan lain sebagainya. Nata de coco kaya akan air, sehingga sangat cocok sebagai pelepas dahaga. Selain itu, terdapat pula kandungan vitamin B dan C yang sangat baik untuk imunitas. Nata de coco juga mengandung serat, yang mana serat ini baik sekali untuk melancarkan proses pencernaan. Dalam takaran yang tidak berlebihan, nata de coco cenderung aman untuk penderita diabetes dan tidak mengganggu program diet. Cara Mengolah Bagi penggemar nata de coco, pastinya akan selalu sedia nata de coco dalam jumlah banyak di rumah. Nah, bila nata de coco belum dibuka kemasannya, maka tidak mengapa disimpan dalam suhu ruang. Asal tetap kontrol batas kadaluwarsanya. Tapi, tentunya nata de coco lebih enak disantap dalam keadaan dingin. Dan memang jika kemasan nata de coco sudah dibuka, sebaiknya segera pindahkan dalam wadah semacam Tupperware dan tutup agar tidak tercampur aroma dan rasanya dengan bahan lain yang ada di kulkas. Dalam batas seminggu setelah dibuka pun, nata de coco masih segar untuk disantap.
ArticlePDF AvailableAbstractp>Coconut water waste discharged into the environment is one of the problems in traditional markets. Coconut water waste treatment can be done simply by making nata de coco using the starter of bacteria Acetobacter xylinum obtained from pineapple extracts. The research is aimed to study the effect of the concentration of pineapple extract Ananas comosus and fermentation time in making nata de coco from coconut water waste by experimental methods. The results of nata de coco can be seen from the maximum thickness level obtained by cm at a starter concentration of 150 ml, 200 ml, and 250 ml with a fermentation time of 21 days. The best quality of nata de coco is at 200 ml and 250 ml starter concentrations witch a content water of and mineral content of The high percentage of nata de coco favorite level is the 250 ml starter concentration, based on the level of preference for color, shape, aroma, taste, and suppleness. Nata is an organic food product that has a high fiber content. Nata is a fermented produc e by Acetobacter xylinum . There is very limited review article that discussed the making process of nata using different starter, raw material, and the length of incubation time in once. So that, this review discusses the comparison of various parameters that affect the fermentation process of nata. This review aims to discuss the effect of using several types of microorganisms , different raw materials, and different fermentation time on nata production . Factors that influence the success of nata fermentation process include fermentation time, the addition of ingredients sugar, vinegar, and urea , the use of hollow caps, avoiding products from shocks, and the use of sterile equipment. The bacteria that can be used for making nata include Acetobacter xylinum and Acetobacter sp . Several raw materials can be used to make nata, such as coconut water, seaweed, banana peels, tofu water, cassava, and jackfruit straw. The best raw material to make nata from color parameters is seaweed, aroma parameter is jackfruit straw, and taste parameter is cassava. Based on chemical and physical tests, the best raw material for moisture content parameters is seaweed, fiber content parameter is cassava, thickness parameter is banana peel, and yield parameter is coconut water followed by cassava. The length of fermentation affects the thickness and weight of nata, chewier texture of nata , and the darker color of nata . The best thickness of nata produced on the 14th day of fermentation was cm. The best overall weight of nata on produced the 10th day of fermentation was 600 g/L. The texture of nata was the chewiest in the fermentation time of 14 days with the value was g/5mm. The lowest degree of nata whiteness produced on the 14th day of fermentation with the value was
3 Langkah-langkah Mengolah Nata de Coco Hasil pemanenan diperoleh nata de coco mentah, rasa asam dan dalam bentuk lempengan. Proses selanjutnya lempengan dipotong menjadi potongan berbentuk dadu berukuran 1x1 cm atau tergantung ukuran yang. 16 [PEMBUATAN NATA DE COCO] MODUL IbM. diminta. Berwarna putih, kadang-kadang agak kekuningan.
Penelitian tentang kajian penerapan cara produksi yang baik CPB pada industri nata de coco bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan CPB, menganalisa dan mengidentifikasi produk nata de coco guna meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. Hasil penelitian di PD. Salju Mandiri Tembilahan menunjukkan tingkat penerapan CPB secara keseluruhan belum bernilai baik. Jumlah koloni pada sampel nata de coco yang dihitung dengan menggunakan rumus SPC melebihi batas maksimal SNI 2,0 x 102. Derajat keasaman pH tidak berada dalam kondisi optimal 4,3 untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 24 Jurnal Teknologi Pertanian KAJIAN PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK CPB PADA INDUSTRI NATA DE COCO Ahmad Yasin, dan Hermiza Mardesci, MP2 1Alumni Teknologi Pangan Faperta UNISI 2Dosen Teknologi Pangan Faperta UNISI mimzaaci Abstrak Penelitian tentang kajian penerapan cara produksi yang baik CPB pada industri nata de coco bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan CPB, menganalisa dan mengidentifikasi produk nata de coco guna meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. Hasil penelitian di PD. Salju Mandiri Tembilahan menunjukkan tingkat penerapan CPB secara keseluruhan belum bernilai baik. Jumlah koloni pada sampel nata de coco yang dihitung dengan menggunakan rumus SPC melebihi batas maksimal SNI 2,0 x 102. Derajat keasaman pH tidak berada dalam kondisi optimal 4,3 untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Kata Kunci CPB, Nata de Coco, koloni PENDAHULUAN Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri karena itu industri pangan adalah salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan keamanan pangan adalah merupakan hak asasi konsumen. Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia. Walaupun pangan itu menarik, nikmat, tinggi gizinya jika tidak aman dikonsumsi, praktis tidak ada nilainya sama sekali. Cara Produksi yang Baik CPB adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman, bermutu dan layak untuk dikonsumsi. CPB berisi penjelasan-penjelasan tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan diseluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir. Penerapan CPB pada industri pangan memerlukan komitmen dari semua pihak, baik karyawan, manager, sampai pimpinan perusahaan untuk memenuhi persyaratanyang telah ditetapkan untuk menunjang kelangsungan proses produksi. Penerapan CPB bukan saja pada industri besar tetapi juga untuk home industry atau industri kecil seperti industri PD. Salju Mandiri Tembilahan. PD. Salju Mandiri merupakan salah satu industri kecil yang memproduksi nata de coco. Nata de coco merupakan produk Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 25 yang berupa lapisan putih, kenyal agak liat dan padat sebagai hasil penuaian fermentasi air kelapa oleh mikroba. Jenis makanan ini mirip dengan kolang-kaling, dapat digunakan sebagai manisan, pengisi es krim, yogurt, jelly, agar-agar dan sebagai campuran cocktail. Nata de coco banyak digemari oleh masyarakat, padahal nata de coco merupakan salah satu bahan pangan yang rentan terhadap kontaminasi mikroba, sebab nata de coco selain mengandung kadar air yang tinggi juga mengandung unsur-unsur kimia dasar sebagai sumber energi untuk pertumbuhan sel mikroba. Oleh sebab itu, perlu adanya kajian terhadap penerapan aspek-aspekCPB sebagai persyaratan dasar yang harus ditetapkan dengan baik agar dapat menghasilkan produk bermutu tinggi dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Kajian Penerapan Cara Produksi yang Baik CPB pada Industri Nata de coco Studi Kasus pada PD. Salju Mandiri Tembilahan. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalahapakah penerapan CPBpada industri nata de coco PD. Salju Mandiri Tembilahan dapat meningkatkan mutu dan menjamin keamanan produk. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menganalisis dan mengidentifikasi produk nata de coco yang dihasilkan oleh industri kecil pada PD. Salju Mandiri Tembilahan untuk dapat meningkatkan jaminan keamanan pangan dan mutu bagi konsumen. 2. Mengetahui tingkat penerapan kelayakan dasar CPB oleh industri kecil nata de coco pada PD. Salju Mandiri Tembilahan. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai 1. Referensi dan bahan acuan dalam upaya meningkatkan kualitas produk olahan terutama nata de coco sehingga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap konsumen. 2. Masukan kepada pengolah nata de coco agar dapat melaksanakan CPB sehingga dapat meningkatkan jaminan keamanan bagi konsumen. Bahan Potato Dextrose agar PDA, nata de coco kemasan gelas dan kemasan bungkus 180 ml,Garam Fisiologis Alat Peralatan yang digunakan didalam penelitian antara lain cawan petri, pipet serologis ukuran 1 ml dan 10 ml yang digunakan untuk memipetlarutan, pemanas air, incubator, alat pengukur pH pH meter, alat penghitung koloni colony counter, gelas piala 500 ml untuk larutan media,autoklaf untuk sterilisasi. Semua peralatan yang akan digunakan dibungkus dan disterilisasi didalam oven selama 60 menit pada suhu 1210C, serta hot plate sebagai pemanas. Metode Penelitian Metode penelitian ini bersifat diskriptif dan eksperimen. Proses pengambilan dan pengumpulan data dilaksanakan dengan pengamatan langsung, pencatatan data informasi yang sudah ada di perusahaan, sampel yang diambil di perusahan ada dua jenis kemasan, yaitu kemasan gelas dan kemasan bungkus plastik, dan sampel dihitung dengan menggunakan rumus. = Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 26 Jurnal Teknologi Pertanian Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di Mandiri Tembilahan. Form isian CPB pengamatan langsung yang akandilakukan disajikan pada Lampiran evaluasi aspek CPB yang diperoleh disusun dan diberi skor berdasarkan penilaian aplikasi dilapangan. Puspitasari 2009 menyatakan bahwa persentase aplikasi masing-masing aspek diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut % aplikasi aspek x = × 100% Hasil penilaian digunakan untuk menentukan kategori berdasarkan penerapan CPB yang ada dengan menggunakan standar penilaian CPB dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel. 1 Standar Penilaian Penerapan CPB Sumber Puspitasari 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Langsung di Lokasi Berdasarkan hasil pengamatan langsung di PD Salju mandiri Tembilahan, diperoleh hasil evaluasi aspek CPB sebagai berikut. 1. Kondisi lingkungan sekitar perusahaan A. Lokasi pabrik 1. Jauh dari industri = 4 2. Tidak ada genangan air = 3 3. Bebas dari sarang hama = 2 4. Jauh dari tempat pembuangan sampah = 4 5. Jauh dari pemukiman penduduk yang padat/kumuh = 0 6. Jauh dari penumpukan barang bekas = 4 7. Terpisah dari rumah tempat tinggal = 4 % aplikasi aspek lokasi pabrik = × 100 % = 75 % cukup B. Sarana Jalan 1. Diaspal/disemen = 1 2. Dibuat saluran pembuangan air = 4 % aplikasi aspek sarana jalan = × 100 % = 62,5 % cukup2. Bangunan dan ruangan A. Desain dan tata letak ruangan 1. Ruangan pokok ruang produksi dan ruang pelengkap adminstrasi = 2 2. R. pokok luas sesuai peralatan, jenis kapasitas produksi dan jumlah karyawan = 2 3. R. pokok memiliki tata letak sesuai urutan proses = 3 4. R. pelengkap cukup luas sesuai jumlah karyawan = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 27 5. R. pelengkap memiliki tata letak sesuai urutan kegiatan = 2 % aplikasi aspek sarana jalan = × 100 % = 60 % cukupB. Kontruksi Lantai ruang pokok 1. Rapat/kedap air = 1 2. Tahan terhadap air, garam, basah, asam dan bahan kimia lainnya = 2 3. Halus,tidak licin dan mudah dibersihkan = 2 4. Memudahkan pengaliran air, ada lubang pembuangan, penahan bau=0 5. Pertemuan lantai dan dinding tidak membentuk sudut siku-siku dan tidak menyerap air = 1 % aplikasi aspek Kontruksi Lantai ruang pokok = × 100 % = 30 % kurangC. Konstruksi dinding/pemisah ruangan ruangan pokok 1. Pertemuan dinding dengan dinding tidak membentuk sudut siku-siku,tidak menyerap air dan mudah dibersihkan = 1 % aplikasi aspek Konstruksi dinding = × 100 % = 25 % sangat kurang D. Konstruksi atap 1. Dari bahan yang tahan lama, tahan air, tidak bocor, tidak larut air dan tidak mudah pecah = 4 % aplikasi aspek Konstruksi atap= × 100 % = 25 % baik E. Konstruksi langit-langit 1. Tidak mudah terkelupas, tidak berlubang tidak pecah = 3 2. Tahan lama, mudah dibersihkan =3 3. Tinggi minimal 3 m = 0 4. Permukaan halus, warna terang= 2 5. Diatas pastiuzer tidak menyerap air, dilapis cat tahan panas = 2 % aplikasi aspek Konstruksi langit-langit = × 100 % = 50 % kurang F. Konstruksi pintu 1. Dari bahan yang tahan lama, kuat, tidak mudah pecah = 3 2. Permukaan halus, rata, warna terang, untuk toilet tidak mudah menyerap air = 3 3. Untuk ruang pengolahan pintu membuka keluar = 4 % aplikasi aspek Konstruksi pintu = × 100 % = 66, 7 % cukupG. Kontruksi jendela 1. Bahan tahan lama, kuat dan tidak mudah pecah = 1 2. Permukaan halus, warna terang = 1 3. Tinggi minimal 1 m, mudah dibuka/tutup, tidak terlalu rendah =0 4. Tidak terlalu banyak, tidak terlalu lebar = 3 5. Mudah dibersihkan = 2 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 28 Jurnal Teknologi Pertanian 6. Dilengkapi kasa pencegah serangga yang mudah dilepas = 1 % aplikasi aspek Konstruksi jendela= × 100 % = 33, 3 % kurangH. Penerangan 1. Dari lampu atau cahaya matahari cukup menerangi seluruh ruangan tidak remang-remang = 3 2. Lampu berpenutup = 0 % aplikasi aspek Peneragan = × 100 % = 33, 3 % kurang I. Ventilasi dan pengatur suhu 1. Menjamin peredaran udara dan dapat menghilangkan gas, uap, asap, bau, debu dan panas yang dapat merugikan kesehatan = 0 2. Dapat mengatur suhu yang diperlukan = 0 3. Tidak mudah mencemari produksi melalui udara yang dialirkan = 0 4. Lubang ventilasi harus dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah masuknya kotoran melalui udara dan mudah dibersihkan = 0 % aplikasi aspek Ventilasi dan pengatur suhu= × 100 % = 0 % sangat kurang3. Fasilitas Sanitasi A. Sarana penyediaan air 1. Sumber air, pipa pengaliran, penampung, dalam kondisi baik = 3 2. Air untuk pengolahan memenuhi kualitas air bersih = 2 3. Air tidak untuk konsumsi dan tidak kontak dengan makanan mempunyai system terpisah dengan air minum = 3 % aplikasi aspek Sarana penyediaan air= × 100 % = 66, 6 % cukupB. Sarana pembuangan air dan limbah 1. Saluran dan tempat pembuangan limbah air = 0 2. Tempat buangan padat = 4 3. Kontruksi harus mencegah kontaminasi silang = 1 % aplikasi aspek Sarana pembuangan air dan limbah= × 100 % = 41, 7 % kurangC. Sarana toilet 1. Letaknya terbuka langsung dengan sarana pengolahan = 1 2. Dilengkapi dengan bak cuci tangan = 0 3. Diberi tanda pemberitahuan bahwa setiap karyawan harus mencucui tangan harus mencuci tangan setelah menggunakan toilet = 0 % aplikasi aspek Sarana toilet= × 100 % = 6, 6 % sangat kurang4. Peralatan produksi 1. Permukaan yang kontak dengan makanan halus, tidak berlobang, tidak mengelupas, tidak menyerap air, tidak berkarat = 4 2. Tidak mengkontaminasi mikro-organisme, logam, minyak, pelumas, bahan bakar lainnya = 4 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 29 3. Mudah dibersihkan = 3 4. Tahan lama, tidak beracun, mudah dipindahkan = 4 5. Wadah untuk sampah dan bahan berbahaya diberi tanda = 3 % aplikasi aspek Peralatan produksi= × 100 % = 90 % baik5. Persyaratan bahan 1. Bahan untuk produksi tidak merugi/membahayakan konsumen = 4 2. Bahan untuk produksi sesuai spesifikasi yang ditetapkan = 3 3. Bahan tambahaan harus dengan izin depkes = 4 % aplikasi aspek Persyaratan bahan = × 100 % = 91, 7 % baik6. Produk akhir 1. Produk akhir harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan menteri = 3 2. Produk akhir sebelim diedarkan harus dilakukan pemeriksaan secara organoleptik, fisika, kimia dan biologi = 1 % aplikasi aspek Produk akhir= × 100 % = 50 % kurang7. Laboratorium dan pemeriksaan Untuk setiap pemeriksaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong dan produk akhir seharusnya disediakan pedoman pemeriksaan yang menyebutkan a. Nama makanan = 4 b. Tanggal pembuatan = 4 c. Tanggal pengambilan contoh = 4 d. Jumlah contoh yang diambil = 4 e. Kode produksi = 4 f. Jenis pemeriksaan yang dilakukan = 4 g. Kesimpulan pemeriksaan = 2 h. Nama pemeriksa = 2 i. Hal lain yang dianggap perlu = 1 % aplikasi aspek Laboratorium dan pemeriksaan= × 100 % = 80, 5 % baik 8. Karyawan A. Kesehatan karyawan 1. Karyawan dalam keadaan sehat = 4 2. Karyawan yang sakit atau menunjukan gejala sakit tidak boleh mengolah/kontak dengan makanan = 4 % aplikasi aspek Kesehatan karyawan= × 100 % = 100 % baikB. Kebersihan karyawan 1. Selalu menjaga kesehatan badan = 4 2. Mengenakan pakai kerja dan perlengkapannya = 2 3. Pakaian dan perlengkapan pekerja tidak boleh dibawa keluar = 3 4. Karyawan selaalu mencuci tangan dengan sabun pada saat sesudah keluar toilet, mengolah makanan = 2 % aplikasi aspek Kebersihan karyawan= × 100 % = 55 % cukupC. Kebiasaan karyawan Meninggalkan kebiasaanyang dapat mencemari makanan selama bekerja = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 30 Jurnal Teknologi Pertanian % aplikasi aspek Kebiasaan karyawan= × 100 % = 75 % cukup9. Wadah dan pembungkus A. Wadah dan pembungkus harus memenuhi syarat sebagai berikut 1. Dapat melindungi dan mempertahankan mutu dan isinya terhadap pengaruh dari luar = 4 2. Tidak berpengaruh terhadap isi = 4 3. Tidak boleh merugikan dan membahayakan konsumen = 4 % aplikasi aspek Wadah dan pembungkus= × 100 % = 100 % baik10. Keterangan produk pelabelan A. Persyaratan label 1. Memenuhi syarat menurut PP no. 69 tahun 1999 tentang pelabelan dan iklan pangan = 3 2. Dibuat dengan ukuran, kombinasi warna dan bentuk yang berbeda = 4 % aplikasi aspek Persyaratan label= × 100 % = 87, 5 % baikB. Identifikasi Lot Setiap wadah diberi tanda nama produsen dan nomor lot = 4 % aplikasi aspek Identifikasi Lot= × 100 % = 100 % baik 11. Penyimpanan A. Penyimpanan bahan produk 1. Bahan baku, bahan tambahan produk akhir disimpan terpisah dalam ruang yang bersih, bebas hama, cukup penerangan terjamin aliran udara dan suhu yang sesuai = 4 2. Bahan tambahan disimpan sesuai label = 2 3. Penyimpanan bahan mentah sebaiknya tidak langsung menyentuh lantai, dinding, jauh dari langit-langit = 2 4. Produk akhir juga mencantumkan Nama produk = 4 Tanggal produksi = 4 Kode produksi = 4 Tanggal terima diruang simpan = 4 Tanggal keluar dati ruang simpan = 4 Jumlah keluar dari ruang simpan = 4 Sisa akhir = 4 Tanggal pemeriksaan = 4 Hasil pemeriksaan = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan bahan Produk= × 100 % = 91. 7 % baik B. Penyimpanan bahan berbahaya Disimpan terpisah dan diawasi agar tidak mencemari bahan produksi = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan bahan berbahaya = × 100 % = 100 % baikC. Penyimpanan wadah 1. Wadah disimpan rapi = 3 2. Wadah disimpan ditempat yang bersih dan terlindungi dari pencemaran = 3 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 31 % aplikasi aspek Penyimpanan wadah = × 100 % = 75 % cukupD. Penyimpanan label Disimpan rapid an teratur agar tidak terjadi kesalahannya dalam penggunaannya = 4 % aplikasi aspek Penyimpanan label= × 100 % = 100 % baikE. Penyimpanan peralatan produksi Peralatan yang sudah dibersihkan dan disanitasi disimpan agar terlindungi dari debu, kotoran, pencemaran lainnya = 3 % aplikasi aspek Penyimpanan peralatan produksi= × 100 % = 75 % cukup12. Pemeliharaan 1. Bangunan Bangunan dan bagian-bagiannya harus dipelihara dikenakan tindak sanitasi secara berkala dan teratur, hingga selalu berfungsi dengan baik = 2 2. Pencegahan masuknya binatang Harus dilakukan pencegahan masuknya serangga, binatang pengerat ungags dan binatang lainnya kedalam bangunan = 1 3. Pembasmi jasan renik, serangga dan binatang pengerat Menggunakan desinfektan, insektisida, rodentisida, pengunaannya harus hati-hati dan diawasi agar tidak menyebabakan gangguan terhadap produk = 2 4. Buangan Buangan padat harus dikumpulkan untuk dikubur, dibakar, diolah sehinga aman Buangan gas harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu kesehatan = 4 5. Alat dan perlengkapan Alat dan perlengkapan yang berhubungan langsung dengan makanan, harus dibersihkan dan dikenakan tindak sanitasi secara teratur = 0 Alat perlengkapan yang tidak bersentuhan langsung dengan makanan, harus dalam keadaan bersih = 2 Alat pengangkutan dan pemindahan barang dalam bangunan unit produksi harus bersih dan mudah tidak boleh merusak barang yang diangkut atau dipindahkan = 3 Alat pengangkutan untuk mengangkut produk akhir harus bersih dapat melindungi produk sampai ketempat tujuan = 4 % aplikasi aspek Pemeliharaan= × 100 % = 56 % cukup13. Trasportasi A. Persyaratan umum 1. Makanan selalu dalam keadaan terlindungi selama tersportasi = 4 2. Jenis wadah dan alat trasportasi yang digunakan tergantung dari jenis makanan dan kondisi yang dikehendaki selama trasportasi = 4 % aplikasi aspek trasportasi= × 100 % = 100 % baik Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 32 Jurnal Teknologi Pertanian B. Persyaratan wadah dan alat trasportasi di desain agar 1. Tidak mencemari makanan= 4 2. Mudah dibersihkan = 4 3. Memisahkan makanan dari bahan-bahan non pangan = 4 4. Melindungi makanan dari kontaminasi seperti kotoran=4 % aplikasi aspek Persyaratan wadah dan alat trasportasi= × 100 % = 100 % baikC. Pemeliharaan peralatan trasportasi 1. Wadah dan trasportasi untuk makanan selalu dijaga dalam keadaan bersih, baik dan terawat = 4 2. Jika digunakan untuk bahan makanan dan non pangan maka diantara pengguana-annya perlu dibersihkan/ didesinfeksi = 4 3. Jika menggunakan wadah dan alat pengangkutan jumlahnya besar didesian agar tidak tercampur antara bahan makanan dan non pangan = 4 % aplikasi aspek Pemeliharaan peralatan trasportasi= × 100 % = 100 % baikPengukuran pH Pengukuran pH dilakukan menurut dewan standarisasi nasional 1992. Nilai pH ditentukan dengan mengunakan pH meter adalah sebagai berikut. a. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Bungkus Rasa Rose pH adalah 4, 96 b. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Bungkus Rasa Orange pH adalah 4, 94 c. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Gelas Rasa Leci pH adalah 4, 96 d. Kode Sampel Nata de coco Kemasan Gelas Rasa Melon pH adalah 4, 97 Penghitungan Koloni Hasil penghitungan koloni dengan menggunakan ketentuan standard plate count SPC adalah sebagai berikut. a. Kemasan Bungkus Rasa Rose Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3700/760 = 4,9 > 2 b. Kemasan Bungkus Rasa Orange Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3100/340 = 9,1 > 2 Vol. 3, No. 2, Tahun 2014 Jurnal Teknologi Pertanian 33 c. Kemasan Gelas Rasa Leci Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 1400/220 = 6,4 > 2 d. Kemasan Gelas Rasa Melon Jumlah koloni per pengencer Hitung pengenceran 10-1 karena 3200/350 = 9,1 > 2 DAFTAR PUSTAKA BPOMRI Badan Pengawasan Obat dan Indonesia 1978 Cara Produksi yang Baik untuk Makanan. Jakatara BSN Badan Standarisasi Nasional. Nomor SNI-01-4317-1996. Jakarta. Indonesia. Budiyuwono. 2011. Kajian Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Penerapan Cara Produksi yang Baik CPB dan Standar Prosedur Operasi Sanitasi SSOP pengolahan fillet ikan di Jawa. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dewan Standarisasi Cara Uji Makanan dan 01-2891 Nasional Indonesia. Jakarta. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1999. Cara Produksi Makanan yang Baik Bahan Penelitian Industri Skala Kecil/Rumah Tangga. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Katsuyama, A. M. M. Jantschke. 1999. Sanitation standard operatingprocedures. In K. and D. T. Bernard. HACCP-A Approach to Food Safety 3rd Edition. The Food Processor DC. Palungkun, Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Puspitasari. 2009. Verifikasi Penerapan CPB dan SSOP Melalui Pengujian Produk pada Unit Pengolahan Yogurt Bandung. Institut Pertanian Bogor. Bogor Sutarminingsih, L. 2008. Teknik Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco. Agromedia Pustaka. Jakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Uji Makanan dan 01-2891 Nasional IndonesiaNasional Dewan StandarisasiDewan Standarisasi Cara Uji Makanan dan 01-2891 Nasional Indonesia. Approach to Food Safety 3 rd EditionE StevensonD T and D. T. Bernard. HACCP-A Approach to Food Safety 3 rd Edition. The Food Processor DC. Palungkun, Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Puspitasari. 2009. Verifikasi Penerapan CPB dan SSOP Melalui Pengujian Produk pada Unit Pengolahan Yogurt Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta WarisnoInstitut Pertanian BogorL Bogor SutarminingsihInstitut Pertanian Bogor. Bogor Sutarminingsih, L. 2008. Teknik Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco. Gramedia. Jakarta Warisno. 2004. Mudah dan Praktis Membuat Nata de Coco.
Natade Coco dalam Kemasan 1.PENDAHULUAN Nata de coco siap - santap atau nata de coco dalam kemasan biasanya disajikan dalam bentuk potongan-potongan kecil berupa dadu, ukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 cm. Karena rasanya tawar, pada produk ini dikemas dulu dalam sirup gula sebagai pemanis. Menurut Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21 tahun 2016 tentang
BeliNATA DE COCO KARA 1KG KEMASAN EMBER Terbaru June 2022. Telah Terjual Lebih Dari 3 kali. Beli Produk Bahan Makanan dan Bumbu Dapur di Blibli. ️ 15 hari retur
.
305 86 334 23 186 445 201 411
cara mengolah nata de coco kemasan